Esensi dalam menciptakan budaya eksekusi ada pada disiplin keempat.
Disiplin pertama, kedua, dan ketiga menjadi tidak berarti jika tidak ada
disiplin keempat. Dalam disiplin keempat ini terletak praktek,
frekuensi, dan pertanggungjawaban aktivitas yang menggerakkan
scoreboard. Paradigma lama mengatakan: kita tinggal melaksanakannya!
Paradigma baru mengatakan: eksekusi akan gagal tanpa perencanaan yang
saksama dan tanggung jawab tim. Cadence of accountability merupakan
suatu siklus merencanakan dan pertanggungjawaban yang berulang dalam
mencapai tujuan. Setiap orang bertanggung jawab atas aktivitas yang
telah direncanakan secara mingguan untuk eksekusi pencapaian WIGs secara
terus-menerus. Untuk itu, ada dua hal yang dilakukan secara konsisten.
Pertama, memaksimalkan alokasi waktu untuk pencapaian WIGs. Kedua,
mengadakan WIGs session secara mingguan.
Memaksimalkan Alokasi Waktu yang Digunakan pada WIGs
Setiap orang bekerja dalam salah satu dari empat kuadran berdasarkan
urgensi dan kepentingan tugas. Untuk itu, maksimalkan waktu pada kuadran
I (penting dan mendesak), artinya kita bekerja dengan perencanaan yang
baik dan teratur. Dan, kita mengurangi bekerja dalam kuadran II
(penting, tapi tidak mendesak) serta menghilangkan aktivitas dalam
kuadran III (tidak penting, tapi mendesak), apalagi kuadran IV (tidak
penting dan tidak mendesak). Untuk melakukan semua itu, perlu adanya
Work Compass, yakni suatu alat yang dapat digunakan untuk mendefinisikan
sasaran dan tugas-tugas setiap minggu yang harus kita selesaikan guna
menggerakkan scoreboard
Mengadakan WIGs Session
WIGs session mingguan menghasilkan cadence of accountability karena
sesi tersebut diadakan setiap minggu dan mempunyai tiga tujuan:
- Account, yakni untuk melihat akuntabilitas kinerja pada komitmen individu dan tim dari minggu sebelumnya.
- Review scoreboard, yakni untuk memeriksa kembali catatan skor guna mengetahui apakah kita menang atau tidak. Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari kesuksesan dan kegagalan yang kita alami.
- Plan, yakni untuk merencanakan bagaimana memperbaiki skor pada minggu mendatang dan membuat perencanaan/komitmen yang baru serta koordinasi dengan yang lain terkait aktivitas yang akan dilakukan dengan clear the path.
WIGs session bukanlah rapat regular para staf. Sesi ini sangat
difokuskan pada rapat perencanaan dan akuntabilitas untuk tim. Peserta
bisa menjadi anggota dari satu tim kerja, tim yang berbeda fungsi, atau
orang-orang yang semuanya bekerja ke arah pembuatan hasil. Jadi,
kesimpulannya, 4 Disciplines of Execution (4DX) mengajarkan bagaimana
kita mengeksekusi strategi yang telah kita buat, fokus terhadap WIGs
yang sudah kita pilih dan dicapai dengan bertindak berdasarkan lead
measure, serta memiliki scoreboard yang menggugah anggota tim untuk
menang. Dan, terakhir adalah setiap anggota tim melakukan perencanaan
dengan mengadakan WIGs session sebagai pertanggungjawaban terhadap semua
aktivitas yang sudah dan yang akan dilakukan. Mudah-mudahan dengan
implementasi 4DX ini kita dapat membangun budaya eksekusi dalam tim dan
organisasi, sehingga sasaran utama (WIGs) yang telah ditetapkan dapat
tercapai dan memberikan dampak signifikan terhadap kinerja organisasi
secara berkesinambungan.
Posting Komentar untuk "4DX Disiplin Eksekusi - 4 "