Kita sering melihat anak-anak bermain bulu tangkis atau bola basket di
jalanan. Awalnya, mereka bermain biasa. Namun, ketika mereka sepakat
untuk mulai menghitung skornya, permainan mereka jadi berbeda. Apalagi
kalau ada yang mengatakan, ”Hei, yang kalah harus traktir yang menang
ya!” Nah, saat itu mereka mulai bermain dengan taktik dan strategi.
Segenap pikiran dan energi difokuskan untuk memenangkan permainan. Jadi,
mereka bermain dengan cara berbeda dengan ketika mereka mulai tanpa
adanya penghitungan skor. nSama halnya ketika Anda masuk lapangan sepak
bola Gelora Bung Karno untuk menyaksikan pertandingan yang sedang
berlangsung. Apa yang pertama kali Anda perhatikan? Jawabannya, pasti
papan skor yang terpampang di dalam stadion. Anda ingin mengetahui
berapa skor pertandingan saat itu.
Jadi, inilah yang menjadi tujuan dasar dari disiplin ketiga, yakni Keep A
Compelling Scoreboard. Seperti yang diungkapkan oleh Jim Stuart,
konsultan senior FranklinCovey, ” The fundamental purpose of a
scoreboard is to motivate the players to win.” Dalam praktek dunia
profesional, baik di tingkat tim maupun di tingkat organisasi, hal ini
juga berlaku. Compelling scoreboard adalah sebuah catatan skor yang bisa
memotivasi dan menggugah tim untuk menang. Scoreboard akan mengarahkan
perencanaan dan perbaikan tindakan tim supaya WIGs ( wildly important
goals) dapat dicapai. Paradigma lama mengatakan: semua orang tahu sejauh
mana kita melakukan sesuatu untuk tujuan kita. Paradigma baru
mengatakan: kita hanya serius terhadap tujuan kalau kita mulai membuat
scoreboard.
Guna memotivasi tim untuk menang, ada dua hal yang perlu dilakukan
secara konsisten. Pertama, membuat scoreboard yang benar-benar mengikat
dan memberi semangat kepada semua anggota tim untuk mencapainya. Kedua,
melakukan update scoreboard secara teratur. Ada lima ciri scoreboard
yang baik, yang dapat kita jadikan pedoman dalam membuat compelling
scoreboard. Pertama, Motivating. Jika kita menang, dapatkah kita
mengatakan di mana kita sekarang dan ke mana kita seharusnya? Kedua,
Simple. Dalam waktu lima detik, kita mengatakan bahwa kita menang atau
kalah? Ketiga, Updateable. Dapatkah kita memperbarui skor dengan mudah?
Keempat, Complete. Dapatkah kita melihat baik lead measure maupun lag
measure? Kelima, Accessible. Dapatkah semua tim melihat skor dengan
mudah dan kapan pun? Prinsip ketiga ini adalah pusat dari implementasi
disiplin pertama dan kedua, karena kita akan selalu berpedoman kepada
scoreboard ketika melakukan eksekusi.
Posting Komentar untuk "4DX Disiplin Eksekusi - 3 "