Petakan Usaha Anda Dalam Selembar Kertas – Business Model Canvas Untuk Online Shop
Setelah anda menemukan anda ingin berusaha di niche online shop apa, langkah selanjutnya adalah merencanakan pilar-pilar penting pada calon usaha online shop anda.
Pilar-pilar yang akan kita bahas dalam artikel ini adalah 9 pilar yang tergabung dalam sebuah business model canvas.
Business model canvas ini menurut saya konsep yang revolusioner dan keren bingitss!
Semua usaha, apapun itu, baik online maupun offline pasti ada 9 pilar ini.
Business model canvas adalah model/konsep yang menjelaskan pilar-pilar penting sebuah usaha dalam selembar kertas, sehingga sebuah usaha bisa berjalan dengan berkesinambungan.
(bahasanya tinggi banget yah intinya sih, dengan BMC rencana usaha anda akan mempunyai tingkat keberhasilan lebih tinggi)
Buat yang ingin mendalami business model canvas bisa baca buku ini:
Business model canvas adalah sebuah konsep yang mensederhanakan 9 pilar penting dalam sebuah usaha, sehingga kita bisa lihat semua hal penting tersebut dalam selembar kertas saja.
Dengan menyederhanakan konsep usaha online shop kita dalam selembar kertas, kita bisa memahami lebih menyeluruh konsep usaha kita dan bisa take action dengan lebih mudah.
Kita jadi tahu dengan lebih cepat, apa yang perlu dilakukan tuk mewujudkan usaha online shop kita. Apa yang kurang dan apa yang perlu diperbaiki.
9 pilar usaha tersebut adalah:
- Customer Segment
- Customer Relationship
- Channels
- Value Proposition
- Revenue Streams
- Key Activities
- Key Partners
- Key Resources
- Cost Structure
Anda harus menentukan isi dari masing-masing pilar tersebut, dan isi di kertas BMC yang telah disediakan.
Baik, mari kita kupas satu-satu 9 pilar usaha -terutama yang berkaitan dengan online shop-dibawah ini:
1. Customer Segments
Customer segment adalah calon pembeli / pelanggan yang akan membeli produk kita atau target market kita.
Siapa-siapa yang paling cocok untuk kita tawari produk/jasa kita.
Dengan membuat customer segment, kita lebih bisa mengerti dan menangkap kebutuhan khusus dan sifat-sifat target konsumen kita. Siapa dan apa demografi calon pembeli online shop kita.
Kita bisa merencanakan usaha kita dengan lebih baik, terutama yang berkaitan dengan marketing dan service pelanggan.
Hal yang harus diperhatikan dalam segmentasi pelanggan adalah, kita harus benar-benar bisa mendefinisikan secara spesifik siapa segment target pelanggan kita.
Segmen target bisa dibedakan berdasarkan hal-hal seperti:
- Tingkat ekonomi (kalangan menengah atau kalangan atas)
- Umur
- Komunitas tertentu (misalnya komunitas sepeda, komunitas pecinta hewan tertentu atau komunitas ibu-ibu pengajian dll.)
- Perilaku khusus dari target konsumen kita. pengguna gadget dari Apple, atau pasar yang sensitive terhadap harga. dll.
- Daerah tertentu.
- Dan lain-lain.
Contoh customer segment:
Tuk online shop yang menjual buku maka customer segmentnya: Komunitas buku, forum pencinta buku, fans dari motivator (tung desem waringin, Mario teguh, ippho santosa, dll), komunitas pengusaha (Tangan Diatas, HIPMI, JPMI, dll), dst.
Tuk online shop yang menjual tas fashion bermerk maka customer segmentnya: wanita karir, ibu-ibu sosialita, wanita pembaca majalah fashion, dll.
2. Value Proposition
Kalau bingung dengan arti value proposition boleh sementara diganti dengan istilah ‘produk’.
Value proposition atau mudahnya produk, adalah hal yang kita tawarkan ke target konsumen kita.
Kenapa lebih cocok disebut value proposition? adalah supaya kita ga terjebak sama istilah ‘produk’ yang selalu identik dengan barang atau jasa.
VP disini adalah nilai tambah, dan bukan sekedar barang atau jasa.
VP merupakan satu atau beberapa keunikan yang menentukan mengapa online shop kita pantas dipilih oleh pelanggan kita dari pada online shop lain.
Keunikan yang ditawarkan ini haruslah sesuatu yang menonjol berbeda dibanding dengan pesaing, dan juga harus sesuatu yang betul-betul didambakan oleh pelanggan.
Contoh:
Respon Balas Yang Cepat, harga murah, sales dengan produk knowledgenya jago, bisa COD, bisa cicilan, bisa bayar menggunakan kartu kredit, garansi barang sampai dalam keadaan baik, dll.
Jangan memulai usaha online shop (atau usaha apapun) jika anda tidak mempunyai VP atau keunggulan kompetitif dibanding pesaing online shop lain.
Harapannya, jika anda tidak bisa menjadi nomer satu pada target market, upayakan supaya menjadi nomer 2 atau 3. (ini bukan cuma SEO, tapi posisi usaha kita di pasar/niche tersebut pada umumnya)
3. Channels
Channels adalah bagaimana cara kita mengantarkan / berjualan produk jualan kita kepada customer segment.
Kita mau berjualan via media/sarana apa?
Online shop supaya bisa bertahan harus mempunyai sebuah channel sumber traffic atau pembeli dimana kita bisa membangun customer relationship yang terus menerus disitu.
Pada channel tersebut kita menjelaskan dagangan kita, supaya pengunjung tertarik membeli.
Contoh:
Tuk toko online yang menjual kosmetik, channelnya bisa berupa: Instagram, BBM, Line, WhatsApp, Website (SEO), Facebook Fan Page, Follower Twitter, Blog, List Building, Channel Youtube, SMS Blast, dll.
Yang lain juga bisa berupa: tokopedia, bukalapak, kaskus, lazada, zalora, dll.
Yang perlu diperhatikan bagi pemula usaha online shop adalah focus pada satu atau dua channel utama dulu. Jangan langsung digarap semuanya.
Yang perlu diperhatikan bagi pemula usaha online shop adalah focus pada satu atau dua channel utama dulu. Jangan langsung digarap semuanya.
Focus pada pilar-pilar BMC lain yang juga penting.
Nanti seiring berkembangnya usaha, bisa kita garap channel-channel lain yang terbukti menguntungkan.
Tapi pada awal usaha, focus pada satu-dua channel saja dulu. Tuk pemula, saya sarankan sebaiknya focus pada SEO, sosmed, atau marketplace dulu.
4. Customer Relationship.
Customer relationship adalah cara bagaimana kita ‘nyambung’ dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan online shop kita.
Bagaimana kita melayani dan menawarkan produk/jasa kepada pelanggan kita dengan sebaik mungkin.
Membuat sebuah usaha tentu tidak bisa hanya berjualan saja. Kita perlu ada komunikasi dengan pelanggan kita. Cara supaya kita bisa terus di ingat oleh customer.
Dengan tahu teknik customer relationship apa yang mau kita gunakan, kita bisa mendapatkan dan mempertahankan pelanggan dengan lebih baik.
Contoh customer relationship pada usaha tukang sayur adalah seperti ini:
- Pelanggan silakan memilih sayur mayur yang ingin dibeli (self service)
- Pelanggan bisa memesan sayur yang ingin dibeli keesokan harinya melalui SMS.
- Melayani dengan ramah dan supel. Secara humoris dan kekeluargaan.
***
Biasanya pemula usaha online shop tidak terlalu memperhatikan factor customer relationship ini.
Mereka biasanya yang penting punya situs, atau jualan di BBM atau di Facebook saja.
Mereka tidak memikirkan cara menjaga customer relationship ini supaya pelanggan bertambah dan terus berbelanja ke pada online shop kita, sehingga online shop bisa tumbuh berkembang.
Yang penting jualan saja.
Pada BMC, kita diajarkan untuk mempersiap teknik customer relationship kita. Sehingga pembeli akan terus bertambah dan terus kembali untuk beli di online shop kita.
Berikut contoh customer relationship tuk online shop:
Berikut contoh customer relationship tuk online shop:
Membuat jadwal webinar rutin (personal branding), membuat channel video youtube yang berisi tip trik, eksis di sosmed, membuat blog khusus share artikel bermanfaat, blast email yang berisi info terupdate, blast sms tentang diskon terbaru, live chat di situs, membuat forum khusus komunitas, dll.
Kata kuncinya pada customer relationship adalah customer experience, atau pengalaman pelanggan.
Selain contoh-contoh diatas, yang paling penting menurut saya, customer relationship untuk online shop adalah melatih sales sehingga jago menjual dan membantu mempermudah pembeli untuk membeli di online shop.
Sales disini bisa berupa anda sendiri atau staff karyawan anda. Dengan melatih sales jago menjual dan menawarkan, anda menciptakan customer experience yang menyenangkan bagi customer anda.
Ini yang paling penting menurut saya bagi customer experience online shop anda.
Selain juga memiliki website yang mendukung (fast loading, informatif, mudah navigasinya, dll)
***
Ini agak out of topic, tapi perlu saya sampaikan disini. Pemilik usaha online shop biasanya memposisikan diri mirip toko kelontong atau mini market. Dimana kita musti menjual barang sebanyak-banyaknya dengan margin tipis (jika terlalu mahal akan kalah dengan saingan. Pelanggan akan mencari toko lain yang lebih murah).
Sedangkan untuk menciptakan customer experience level dahsyat (customer sangat terkesan sehingga mau untuk menyarankan kepada orang lain dan kembali lagi tuk belanja), butuh cost yang mahal. Yang pada akhirnya harus membuat margin laba naik.
Jadinya paradox berbanding terbalik.
Disinilah letak kreativitas pemilik usaha online shop untuk mencari-cari teknik service dan marketing yang biayanya rendah, namun bisa membuat orang terkesan.
Atau bisa juga posisikan diri langsung sebagai online shop yang premium saja sekalian.
Yang mengutamakan kualitas produk dan pelayanan premium. Sehingga nanti customer segmentnya adalah orang-orang yang tidak masalah dengan harga.
Di Indonesia belum ada online shop yang mirip dengan Zappos.com di Amerika. Yang servicenya sangat menakjubkan sehingga pelanggan loyal kepada Zappos.
5. Revenue Streams
Oke, setelah kita mengisi lalu mengutak atik keempat elemen di atas kita mulai isi lagi kotak ke lima yaitu revenue stream.
Revenue stream ini adalah salah satu yang sangat penting karena inilah nafas yang membuat usaha kita tetap hidup.
Kita sudah rancang dengan cermat empat elemen sebelumnya yaitu value proposition (jasa/produk/nilai tambah) yang kita tawarkan,
lalu dengan jelas kita telah menentukan target segmen (customer segment) yang kita tuju,
lalu kita juga telah menentukan channel penjualan kita dan menentukan bagaimana membangun hubungan dengan konsumen (customer relationship).
Pertanyaan berikutnya dan salah satu yang terpenting adalah >> bagaimana bisnis kita bisa menghasilkan uang?”
Pada umumnya bisnis, terutama perdagangan menghasilkan uang dari keuntungan penjualan, atau kadang disebut laba atau profit.
Profit didapat dari selisih semua pendapatan penjualan (omzet) dikurangi semua biaya.
Contoh kalau kita jualan makanan buka puasa misalnya es teler, berarti profit secara sederhana adalah semua uang dari penjualan dikurangi biaya bahan+upah kerja+biaya listrik+sewa tempat+kemasan.
Nah, pada online shop, biasanya revenue streamnya ada dua: reseller dan dropship.
Reseller adalah anda stock barang dagangan, yang kemudian dijual kepada pelanggan untuk mendapatkan selisih profit.
Sedang dropship adalah, anda tetap menjual barang, namun barang dikirim dari supplier. Dalam dropship anda tidak nyetock barang.
Selain reseller dan dropship, saya juga kadang melihat pemilik online shop yang mendapatkan revenue stream dengan cara pasang iklan di situsnya (cara yang saya tidak sarankan).
6. Key Resources
Key resource ini adalah sumber daya yang harus dipenuhi atau resource yang harus kita miliki untuk melakukan aktivitas utama bisnis kita.
Jikalau kita kehilangan key resource ini bisnis kita ga jalan.
Key Resources menggambarkan aset-aset terpenting yang menentukan keberhasilan pengoperasian usaha. Aset-aset berharga inilah yang memungkinkan usaha mewujudkan value proposition yang dijanjikannya kepada pelanggan dengan baik.
Key resources ini dapat berupa sumber daya fisik (bangunan, kendaraan, peralatan),uang, aset intelektual (merek, hak cipta, paten, data base pelanggan), dan sumber daya manusia.
Dari keempat sumber daya ini, sumber daya intelektual merupakan salah satu aset yang sangat penting karena sulit ditiru.
Sama seperti key activities, tidak perlu semua resource kita perlu jabarkan disini. Hanya yang penting saja yang perlu kita jabarkan. Mungkin saya coba jelaskan pakai contoh tukang sayur lagi saja yah.
Key resources untuk tukang sayur adalah:
Key resources untuk tukang sayur adalah:
- Sayur mayur
- Gerobak
- HP (list pelanggannya ada di HP semua)
Barang-barang yang jika tukang sayur tidak memilikinya, dia tidak bisa berjualan.
Contoh key resources untuk online shop adalah: stock barang murah, website dan hosting yang top, HP Android yang kuat tuk melayani customer, koneksi internet yang lancar, laptop yang lancar, dll.
7. Key Activities
Yang dimaksud dengan Key Activities (kegiatan inti) adalah kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan suatu usaha.
Tidak semua aktivitas kita daftar disini, tapi hanya pekerjaan-pekerjaan penting yang menentukan tumbuh kembang usaha online shop kita.
Yaitu pekerjaan yang mengantarkan value proposition usaha kita ke customer segment.
Contoh:
Kegiatan inti dari ini adalah konsultan IT (Information Technology) adalah kemampuan menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam suatu sistem IT yang tepat, atau kemampuan dokter mendiagnosis penyakit pasien.
Contoh yang lebih simple misal key activitiesnya tukang sayur adalah:
- belanja sayur murah di supplier (kalau bisa bayar dibelakang),
- perbanyak pelanggan sayur dengan PDKT pada pembantu-pembantu komplek,
- perluas daerah jangkauan gerobak sayurnya (tiap hari rabu, coba ke daerah baru dan lihat bagaimana penjualan sayur di daerah tsb),
- blast sms promo sayur murah (sodara tukang sayur ini seorang mastah IM.. wkwkwk).
- Manage karyawan tuk menjalankan gerobak sayur kedua dan ketiga.
Begitu juga pada sebuah online shop, ada kegiatan-kegiatan penting yang menentukan pertumbuhan usaha online shop. Contohnya :
SEO, eksis di instagram, mencari supplier yang harganya murah, ngiklan FB ads, cari endorse-an dengan selebritis, melatih sales, dll.
SEO, eksis di instagram, mencari supplier yang harganya murah, ngiklan FB ads, cari endorse-an dengan selebritis, melatih sales, dll.
Tidak semua online shop sama key activitiesnya. Banyak factor yang mempengaruhi sebuah aktivitas bisa dimasukkan dalam key activities atau tidak.
Kemudian, key activities juga bisa berubah seiring pertumbuhan sebuah usaha. Apa yang dianggap penting sekarang, mungkin akan menjadi usang di masa depan.
8. Key Partners
Key Partnerships atau kemitraan kunci merupakan mitra kerja sama yang mendukung jalannya sebuah usaha.
Usaha membutuhkan kemitraan ini untuk berbagai alasan, yang umumnya adalah : penghematan karena tidak tercapainya skala ekonomi (kalau dikerjakan sendiri akan lebih mahal), mengurangi risiko, memperoleh sumber daya atau pembelajaran.
Key partnership sebuah online shop, tentu saja supplier barang murah, lalu hosting yang handal, dan jasa ekspedisi (JNE, TIKI, POS, dll). Contoh lainnya bisa juga agensi seo, agensi iklan (fb ads, adwords), marketplace (tokped, bukalapak, dll)
***
Dalam pengalaman kami, online shop pesaing lain juga bisa menjadi key partners. Misal bersama-sama patungan untuk membeli grosir sebuah barang sehingga bisa mendapat harga yang lebih murah.
Oleh sebab itulah tetap lah menjaga hubungan baik dengan siapapun, walaupun dia saingan kita.
Manfaat lainnya kadang kita juga dapat info-info penting bahkan dari online shop pesaing.
***
Key activities, key resource, dan key partners ketiga hal ini membentuk unsur-unsur yang membuat sebuah usaha berjalan. Hilangkan satu saja dan usaha kita tidak bisa berjalan.
9. Cost Structure
Cost Structure atau struktur biaya dalam BMC menggambarkan semua biaya-biaya yang muncul sebagai akibat dioperasikannya model bisnis ini.
Semua upaya untuk mewujudkan Value Proposition melalui Channel yang tepat, Key Resources,dan Key Activities yang andal, semuanya membutuhkan biaya.
Cost structure terbesar untuk sebuah online shop biasanya:biaya pembelian dan pengiriman, biaya karyawan, biaya marketing (SEO, FB ads, dll), biaya internet, pulsa, listrik, dan biaya transportasi.
***
Jika sudah mengerti 9 pilar business model canvas, langkah selanjutnya adalah menggambar rencana usaha anda dalam selembar kertas BMC. Silakan unduh disini:
Ini contoh BMC saya dengan niche online shop obat herbal (melanjutkan dari artikel sebelumnya)
Berikut adalah contoh-contoh business model canvas yang bisa saya temukan di internet.
***
Lalu muncul pertanyaan:
Kok ribet amat sih musti bikin BMC segala? Sebetulnya kita butuh bikin BMC gak sih?
Ya nggak juga. Saya dulu ketika terjun usaha, gak pake seperti ini.
Cuma kalau ada tools seperti ini, pasti usaha saya akan lebih cepat besarnya.
***
Trus, untuk bisa mengisi BMC dengan baik, dibutuhkan ilmu dan pengalaman juga.
Kita gak bisa menentukan VP terbaik kita apa, kalau kita nggak tahu persaingan.
Kita tidak tahu customer segment kita siapa, kalau kita tidak punya datanya.
Kita tidak bisa tahu key activites, key resource, dan key partner kalau kita tidak riset sebelumnya.
Maka sebelum terjun ke sebuah usaha, riset dulu yang baik.
Pastikan bahwa ide usaha anda memang layak untuk dikerjakan dan akan menghasilkan keuntungan.
Selamat Mencoba!
Selamat Mencoba!
Posting Komentar untuk "BMC ( bussines model canvas )"