Dilahirkan di tengah era transisi dan dihadapkan
pada kemajuan teknologi informasi, generasi millennial memiliki
karakteristiknya sendiri. Berbeda dengan pendahulunya, generasi millennial
cenderung mementingkan kecepatan, kepraktisan, dan fleksibilitas. Hal inilah
yang seringkali lupa dipertimbangkan saat merencanakan segmen pasar yang
dirangkul oleh sebuah merek.
Matt Britton, penulis dari buku YouthNation:
Building Remarkable Brands in a Youth-Driven Culture, berpendapat bahwa
diperlukan pendekatan yang berbeda dalam menghadapi generasi muda millennial
yang lahir pasca tahun 1980 hingga tahun 2000. Dalam buku yang menjadi
best-seller ke-8 di Los Angeles ini, Matt Britton melihat generasi millennials
memiliki pengaruh besar di masa depan untuk mengubah segala aspek mulai dari
politik, budaya, hingga ke bisnis.
Inilah enam karakter generasi millenial yang
dipaparkan Matt Britton dalam bukunya, yang bisa menjadi insight bermanfaat
bagi Anda:
1.
Jangan Beriklan
Menjadi generasi yang memiliki banyak alternatif,
iklan televisi atau media cetak menjadi pilihan yang sebaiknya dihindari untuk
merangkul pasar millennial. “Generasi millennial justru sudah mulai menggunakan
alternatif media-media yang menghindarkan mereka dari iklan,” ujar Britton.
Banyak dari mereka yang sudah menggunakan Netflix dan Hulu, yang tidak
mengganggu mereka dengan iklan. Dengan ini, sudah bisa dilihat bahwa iklan
bukanlah media yang efektif dalam merangkul pasar ini
2.
Pengalaman Bernilai Sangat Tinggi
Dengan hadirnya Instagram, semakin naik pula hasrat
generasi millennial untuk membagi pengalaman mereka melalui foto, bahkan dengan
cara real-time. Instagram memberikan peluang bagi mereka untuk mengubah
kegiatan sehari-hari menjadi foto yang bisa diapresiasi. Aplikasi ini juga
memberikan mereka kesempatan untuk merasakan pengalaman sebagai fotografer atau
seniman. Hal ini menjadikan sharing pengalaman begitu diapresiasi. Dengan ini
pula, sebuah merek seharusnya fokus pada pemberian pengalaman, bukan mencekoki
generasi ini dengan janji.
3.
Personifikasikan Merek Anda
Sosok juga bisa membangun personal brand-nya
masing-masing. Inilah mengapa sebuah merek harus terlihat otentik dan dekat
dengan pasarnya. Pentingnya membentuk personal brand membuat manajer merek
manapun tidak akan lagi mengkomunikasikan mereknya melalui iklan di billboard.
Media sosial menjadi jalur untuk personifikasi. Penampilan, nada, dan rasa dari
suatu merek menjadi krusial saat Anda ingin merek Anda diikuti di media sosial
sebagaimana para selebriti terkenal.
4.
FOMO (Fear Of Missing Out)
Fear of Missing Out menjadi suatu perasaan yang
mengakar di benak generasi millennial. Dengan merebaknya informasi dan mudahnya
interaksi, mereka takut ketinggalan berita, informasi, atau sekadar update
mengenai apa yang sedang menjadi tren. Bukan hanya itu, mereka juga memiliki
hasrat untuk menciptakan tren. Mereka tidak mau ketinggalan. Mereka ingin
orang-orang mengikuti apa yang mereka lakukan. Inilah mengapa mereka secara
konstan mencari tempat-tempat makan baru, berlibur ke sudut-sudut negeri yang
eksotik, atau sekadar melakukan hal yang dianggap edgy atau melawan tren.
5.
Generasi Bayar di Tempat
Dilihat sebagai hal yang melibatkan terlalu banyak
komitmen, keanggotaan dengan periode terlalu panjang membuat generasi
millennial ragu untuk menjatuhkan pilihan. Sesuatu yang mengikat, seperti
langganan atau keanggotaan yang melibatkan banyak waktu akan membuat generasi
millennial berpikir dua kali. Generasi ini suka dengan cara yang fleksibel yang
mana mereka bisa membayar hanya pada saat mereka membeli suatu produk atau
menggunakan suatu fasilitas. Fleksibilitas dinilai lebih menggoda karena
membebaskan generasi ini dari serangkaian komitmen yang tidak diperlukan.
6.
Mentalitas Free-Agency
Seiring dengan makin banyaknya angkatan usia
produktif di antara generasi millennial dengan literasi teknologi yang tinggi,
generasi ini semakin terlihat bergerak ke arah self-employment atau pekerjaan
yang memberikan mereka lebih banyak ruang untuk kebebasan individu. Alih-alih
memberikan mereka pekerjaan yang mengikat, pemilik perusahaan hendaknya
mengerti hal ini, dan memberikan mereka jenis-jenis pekerjaan fleksibel yang
meningkatkan produktivitas.
Dilansir dari : http://www.inc.com/
Posting Komentar untuk "Enam Senjata Merangkul Generasi Millennial"