Penjualan adalah ujung tombak sebuah bisnis. Tanpa penjualan yang baik, tidak mungkin sebuah bisnis bisa bertahan ataupun berkembang. Banyak cara bisa Anda lakukan untuk meningkatkan omset penjualan bisnis Anda, termasuk dengan cara mempengaruhi mindset atau cara berpikir konsumen Anda. Nah, artikel kali ini akan mengajak agar Anda bisa kenali 10 trik psikologi ini supaya jualan laris.
Trik #1 : Social Proof
Social Proof atau bukti sosial, bisa Anda lakukan dengan mengupayakan supaya tempat berjualan Anda terlihat ramai pembeli.
Jika Anda memiliki kedai makan, buatlah agar kedai makan Anda senantiasa terlihat ramai oleh pengunjung. Semakin kedai Anda terlihat ramai, secara psikologis, calon konsumen Anda akan tergiring berkesimpulan bahwa makanan yang Anda jual memiliki rasa yang enak dan harga yang terjangkau.
Contoh lain, jika Anda memiliki bisnis online shop, salah satu cara menunjukkan social proof bahwa jualan Anda ramai, adalah dengan cara sering-sering menampilkan screenshot testimoni (pengakuan) para pembeli produk jualan Anda.
Ingat, pada dasarnya, setiap manusia menginginkan hal yang sudah pasti hasil akhirnya. Konsumen Anda mengharapkan agar dirinya tidak tertipu oleh jualan Anda, berharap harga yang murah, kualitas produk yang baik, dan lain sebagainya. Di sinilah trik social proof ini bermanfaat untuk meyakinkan calon pembeli Anda bahwa mereka akan mendapatkan apa yang sudah Anda janjikan kepada mereka.
Trik #2 : Best Seller
Sematkan/cantumkan label best seller atau produk terlaris di beberapa produk yang hendak Anda naikkan target omset penjualannya. Dengan menyantumkan label best seller, calon pembeli diajak untuk menyimpulkan bahwa produk tersebut adalah sungguh-sungguh bagus kualitasnya, sehingga menjadi produk yang paling laris di antara produk lainnya.
Jika Anda yakin dengan kualitas produk yang Anda jual, saya sarankan Anda sematkan label best seller ini supaya jualan laris.
Hati-hati, jangan sampai konsumen malah kecewa dengan kualitas produk Anda. Jika kualitas produk Anda mengecewakan, penyematan label best seller ke produk Anda ini malah akan membuat penilaian yang mengecewakan ke keseluruhan produk dan bahkan bisnis Anda.
Jangan sampai konsumen Anda berkata, “Wah, best seler-nya saja seperti ini, apalagi barang yang lain, pasti lebih buruk dari ini!”
Trik #3 : Scarcity
Scarcity atau kelangkaan adalah trik psikologi konsumen yang membuat efek seolah-olah produk yang Anda jual itu terbatas. Efek terbatas bisa dalam hal jumlah ataupun jangka waktu pembeliannya.
Contoh, misalnya produk fashion yang Anda jual, Anda sematkan label “Jumlah Terbatas” disertai dengan jumlah stoknya. Contoh lain, promo “Beli 1 Dapat 2” selama selang waktu yang terbatas.
Cara ini membangkitkan ketergesaan di benak konsumen untuk segera membeli produk itu segera, agar tidak kehabisan.
Trik #4 : Price Anchoring Effect
Price Anchoring Effect atau lebih dikenal dengan trik “Harga Coret” ini lebih menekankan pada efek harga murah yang akan diperoleh oleh calon pembeli.
Harga coret ini bisa Anda terapkan di harga yang terdapat di buku menu restoran Anda, atau di tampilan harga produk di online shop yang Anda miliki, atau di label harga produk fashion yang Anda pajang di toko Anda.
Dengan menampilkan harga lama yang kemudian dicoret menjadi harga baru yang lebih murah, benak konsumen akan dibawa pada kesimpulan bahwa jika mereka membeli produk Anda artinya mereka mendapatkan harga yang murah untuk produk yang mahal (produk dengan harga lama yang belum dicoret).
Trik #5 : Reciprocity Effect
Reciprocity Effect atau Efek Timbal Balik adalah sebuah efek psikologis terjadinya pembelian dikarenakan konsumen sudah terlebih dahulu menerima banyak bonus-bonus gratis yang diberikan sebelumnya.
Penelitian menunjukkan orang-orang yang sudah pernah dapat bonus gratis, memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk membeli produk Anda.
Dengan pernah menerima bonus-bonus gratis sebelumnya, terkadang muncul rasa tidak enak jika tidak membeli di benak konsumen. Atau bahkan muncul perasaan bahwa produk yang dijual memang bagus kualitasnya, terbukti dari bonus gratisnya saja bagus kok, apalagi produk yang dijual.
Misalnya, kita sering mendapati promo susu merk tertentu di supermarket-supermarket tertentu dengan cara pembagian susu gratis dalam cup untuk dicicipi oleh pengunjung supermarket tersebut. Dengan memberikan produk contoh yang gratis bisa diminum, pengunjung diajak untuk meyakini bahwa produk susu tersebut enak, berkualitas baik, dan harga terjangkau.
Trik #6 : Liking
Liking atau disukai adalah trik psikologi dengan membuat agar konsumen benar-benar menyukai Anda dan/atau bisnis Anda. Jika calon konsumen sudah kenal dengan Anda, efeknya adalah akan memudahkan proses penjualan yang Anda lakukan kepada mereka.
Menurut Kerry L. Johnson di dalam bukunya “Sales Magic”, 83% transaksi bisnis terjadi karena pembeli “MENYUKAI” penjualnya. Oleh sebab itu, carilah cara agar target konsumen Anda menyukai Anda atau bisnis Anda supaya jualan laris
Trik #7 : Authority
Authority atau bisa diartikan dengan wibawa atau keahlian yang membawa reputasi adalah trik psikologi yang dicapai dengan cara membangun reputasi yang baik tentang kualitas diri Anda atau bisnis Anda di mata konsumen.
Kebanyakan calon pembeli pada dasarnya mau membeli jika sudah tahu kualitas reputasi Anda (authority) atau bisnis Anda, apalagi jika bisnis Anda terkait dengan jasa, pelatihan, desain, dan produk/jasa lain yang membutuhkan keahlian khusus.
Semakin Anda terlihat ahli di bidang bisnis yang Anda geluti, semakin percaya calon konsumen kepada Anda. Efek meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap Anda dan bisnis Anda ini adalah semakin tinggi kemungkinan mereka untuk membeli produk/jasa yang Anda tawarkan kepada mereka.
Trik #8 : Consistency Effect
Consistency Effect atau Efek Konsisten adalah trik psikologis yang menyasar kecenderungan konsumen untuk membeli produk-produk yang memang sudah sering mereka beli.
Pada dasarnya konsumen takut terhadap hal-hal asing yang baru bagi mereka. Konsumen cenderung membuat keputusan pembelian berdasarkan kebiasaan lama mereka terhadap produk-produk yang sudah sering mereka gunakan atau yang mirip dengan yang pernah mereka gunakan. Kalau dihadapkan pada banyak pilihan, konsumen akan memilih produk yang sudah jadi langganannya.
Dengan kondisi psikologis demikian, jika Anda sedang berencana memulai berjualan, juallah barang-barang yang memang sudah cukup dikenal oleh calon pembeli Anda supaya jualan laris. Hal ini akan memudahkan terjadinya penjualan.
Jika Anda memang hendak menjual produk yang belum dikenal oleh target konsumen Anda, ada baiknya Anda menyertakan penjelasan produk yang berkorelasi dengan produk-produk lain sejenis yang mungkin lebih akrab di benak konsumen Anda.
Trik #9 : Paradox of Choice
Paradox of Choice atau paradoks pilihan adalah kondisi psikologis yang sering dihadapi konsumen terkait banyaknya pilihan yang ditawarkan yang malah membuat mereka bingung untuk menentukan pilihan.
Semakin banyak pilihan, calon pembeli akan semakin bingung dan bisa-bisa malah tidak jadi melakukan pembelian. Oleh sebab itu, ada baiknya Anda batasi jumlah produk yang Anda tawarkan kepada calon pelanggan Anda.
Trik #10 : Pemberian Bonus Yang Berlimpah
Trik ini mungkin adalah trik favorit bagi para calon pembeli. Trik ini menganjurkan Anda untuk menyertakan bonus berlimpah bagi pembeli yang membeli produk yang Anda tawarkan.
Bonus berlimpah mungkin terkadang menimbulkan tambahan beban biaya yang harus Anda keluarkan. Oleh karena itu, jangan sampai Anda salah berhitung biaya total untuk
menetapkan harga jual produk Anda ditambah dengan berbagai bonus yang menyertainya.
DEMIKIAN, 10 trik psikologi penjualan yang bisa Anda kombinasikan penggunaanya supaya jualan laris dan omset Anda meningkat. Dengan menggunakan salah satu atau mengombinasikan beberapa trik, niscaya akan ada peningkatan omset penjualan Anda.
Selamat berjualan! ^^
Posting Komentar untuk "Kenali 10 Trik Jualan Laris"