Finansialku.com
- Masa muda senang-senang, tua kaya-raya. Tentunya jadi impian semua orang
bukan? Sayangnya pernyataan itu pencapaiannya tidak semudah mengucapkannya.
Banyak yang membahas perencanaan keuangan dari bagaimana cara meraihnya. Tapi
kali ini penulis ingin membahas dari kesalahannya, termasuk dari pengalaman
pribadi penulis.
Membuat
kesalahan selalu akan ada dalam proses hidup dan berkembang. Jack Ma – founder
Alibaba.com mengatakan, “tidak apa-apa berbuat banyak kesalahan pada umur 20-an
asal kita belajar dari kesalahan yang kita buat.” Akan tetapi, tidak bijaksana
apabila kita melakukan kesalahan yang sama berulang kali. Ini yang harus
dicegah.
Setiap
generasi memiliki tipe kesalahan yang berbeda-beda. Kebanyakan, berulangnya
kesalahan keuangan ini terjadi dari habitual (kebiasaan) dan kebiasaan ini
sayangnya biasanya dimulai dari waktu muda. Kita kupas satu persatu kesalahan –
kesalahan yang menyangkut proses perencanaan keuangan yang paling banyak terjadi.
1. Terlalu lama
mencari jati diri
Biasanya
umur 20-an ini rentan terhadap pengaruh lingkungan. Apabila pembaca merasa
termasuk yang gampang terpengaruh, pilihlah pengaruh yang baik untuk masa
depanmu. Bertemanlah dengan semua orang, tapi pilih lingkaran utamamu yang
memberi pengaruh baik untuk perkembangan dirimu.
Keren
itu kalau anda bisa mandiri secara finansial, membantu orang yang membutuhkan.
Keren itu kalau kita bisa berkarya di waktu muda, bukan keluyuran kesana kesini
tapi masih bergantung pada orang tua. Apa kata dunia kalau umur 20-an masih
mengandalkan uang saku orang tua terus?
2. Berkenalan
terlalu dini dengan utang
Senangnya
baru mendapatkan penghasilan sendiri. Boleh saja menyenangkan diri sendiri
dengan ‘memberi hadiah’ kepada diri sendiri setelah sekian tahun harus belajar?
Boleh saja, tapi batasi porsi dan budgetnya. Penawaran kartu kredit itu
seharusnya bisa dipergunakan sebaik mungkin untuk membangun ‘pencatatan’ record
kredit yang baik, dimanfaatkan sebagai sarana pembayaran yang praktis, sebagai
pencatatan pengeluaran, dan sebagainya. Bukan sebagai seakan-akan uang lebih
yang bisa dihabiskan manfaatnya.
Jangan
pula membiasakan diri berutang pada teman atau saudara. Lunasi secepatnya
apabila ada kebutuhan mendesak (mendesak ini tidak termasuk keinginan belanja
yang mendesak! Seharusnya ini pun bisa dicegah dengan perencanaan dana
darurat).
Ingat,
reputasi diri itu tak ternilai harganya daripada nilai pinjaman anda. Teman
atau saudara anda juga memiliki kepentingan pribadi yang harus dipenuhi, dan
masing-masing memiliki beban yang mungkin tidak kelihatan. Bila dari muda sudah
membiasakan over budget, tidak perlu jadi peramal untuk bisa melihat masa depan
yang sudah pasti gelap.
3. Tidak ada
inisiatif mengembangkan diri
Kongkow
bersama teman-teman dirasa murah. Tapi mengeluarkan uang untuk pengembangan
diri dirasa mahal. Ingat bahwa investasi itu tidak hanya melulu ke materi, tapi
yang paling penting harus dilakukan terus menerus dan dapat membuat kita
berkembang adalah investasi isi kepala.
4. Tidak punya
komitmen (janji diri yang kuat)
Komitmen
ini tidak hanya untuk menjalin hubungan dengan pacar atau calon pasangan! Tiap
orang pasti punya cita-cita untuk mencapai sesuatu. Bedakan antara keinginan
dan berkomitmen.
Ingin
itu bisa digunakan tanpa melakukan sesuatu, sedangkan komitmen itu akan selalu
melibatkan kata kerja aktif yang harus dilakukan terus menerus, yang biasanya
melibatkan pengorbanan. Dalam hal ini pengorbanan waktu untuk menunda
kesenangan, komitmen untuk membatasi diri bersenang-senang di masa muda.
5. Tidak
memiliki tujuan yang jelas
Selalu
galau itu merugikan. Daripada galau, catat keinginan-keinginan dan bagi dalam
tujuan jangka pendek, menengah dan panjang. Tidak hanya berkeinginan untuk
berkecukupan dan mandiri secara finansial, tapi juga cara untuk mencapainya
harus terarah.
6. Berinvestasi
tanpa belajar
Jangan
pernah berinvestasi terhadap sesuatu yang belum diketahui sama sekali. Tapi
jangan pula menutup diri untuk mencari tahu. Saat ini banyak sekali sarana yang
disediakan, dengan budget terjangkau bisa digunakan.
Salah
satunya, belajar di website www.finansialku.com atau bisa memanggil team
finansialku untuk memberi pengajaran pribadi perencanaan keuangan secara
langsung pada anda atau pada kelompok komunitas anda. Hal ini akan bisa
menyelamatkan anda dari mengeluarkan
“uang sekolah” akibat kerugian tidak perlu, yang penulis pernah lalui
sebelumnya. Andai internet dulu sudah secanggih sekarang.
7. Menunda untuk
memulai
Jangankan
untuk menabung atau berinvestasi, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja
kurang. Ini mindset salah yang bisa kita bahas terpisah nantinya. Mulai
memikirkan mau pensiun bagaimana itu bukan pada saat umur 40-an. Justru makin
awal memikirkannya, makin ringan angka yang harus disisihkan.
8. Meremehkan
Asuransi
Masih
muda kok memikirkan asuransi? Justru makin muda itu masih murah. Ini juga
bagian dari komitmen yang harus dilakukan. Akan sangat menyesakkan apabila
simpanan kita tergerus karena perlindungan dari perusahaan tempat bekerja tidak
mencukupi.
Akan
menyesakkan pula apabila saat kita sadar terhadap perlunya asuransi, harga yang
harus dibayar sudah sangat mahal. Beli secara bertahap dan konsultasikan pada
ahlinya. Ingat, tidak perlu bayar 'uang sekolah’ yang tidak perlu.
9. Maunya serba
instan
Karir
mau naik instan, sehat mau instan, makan mau instan, kaya mau instan. zaman
memang serba instan. Tapi akhirnya, bakal terpaksa makan mie instan terus jika
seenaknya sendiri dan tidak mau bekerja keras serta bekerja pintar untuk
mencapai apa yang dicita-citakan.
Mie
instan itu memang enak, tapi tidak enak kalau terpaksa harus makan mie instan
terus karena kondisi keuangan tidak membaik akibat di masa muda tidak memiliki
kebiasaan-kebiasaan yang baik. Mau kaya instan akhirnya terjebak pada skema
investasi bodong. Mau senang-senang instan akibatnya terlilit utang kartu
kredit/KTA. Salah siapa? Kejamnya dunia? Bukan. Salah kita sendiri yang mau
serba instan.
Perlu
diingat, tahu bukan berarti mau melakukan, mau melakukan bukan berarti
berkomitmen untuk melakukan. Kebiasaan disiplin kita tentang perencanaan
keuangan dari umur 20-an berperan besar menentukan kondisi keuangan kita di
masa depan.
Posting Komentar untuk "9 Kesalahan Umum Perencanaan Keuangan Umur 20-an"